Jumat, 13 Mei 2016

Dalam rangka kwaspadaan penyakit Rabies di Kabupaten Lebong, Bidang Kesehatan Hewan
Dinas Perikanan dan Peternakan Lebong akan melakukan vaksinasi massal dan pengobtan (vitamin, cacing, kurap, dll) pada tanggal 17 dan 18 mei di kecamatan pelabai.

Jadwal terlampir. Dapat menghubungi kepala desa atau lurah masing-masing.
Cp : Yudi (085278699395)

Kamis, 21 April 2016

Scabies

Cara Mengatasi Penyakit Scabies Pada Kambing

Sabtu, Oktober 24th 2015. | Penyakit Kambing
KambingPotong.com – Penyakit Scabies atau yang dikenal dengan penyakit gudik ini adalah penyakit kulit pada ternak yang disebabkan oleh parasit tungau. Penyakit Kambing ini adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan. Ditandai adanya radang pada kulit dengan disertai keropeng dan juga rontoknya bulu pada daerah yang terserang penyakit.
penyakit scabies pada kambing
Parasit Tungau penyebab scabies setelah menginfeksi ternak kemudian akan menmbus kulit, menghisap cairan limfe dan juga memakan sel se epidermis pada hewan. Penyakit scabies ini akan menimbulkan rasa gatal yang luar biasa sehingga kambing atau ternak yang terserang akan menggosokkan badannya ke kandang. Akan tetapi pada jenis penyakit ini semakin digosok ataupun digaruk maka akan menjadi semakin gatal.
Eksudat yang dihasilkan oleh penyakit gudik akan merembes keluar kulit kemudian mengering membentuk sisik di permukaan kulit. Sisik ini akan menebal dan selanjutnya terjadi keratinasi serta proliferasi jaringan ikat. Daerah sekitar yang terinfeksi parasit akanmenjadi berkerut dan tidak rata. Rambut kulit pada daerah ini akan menjadi jarang bahkan hilang.
Kambing muda lebih rentan terhadap penyait scabies. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan ternak lainnya. Atau bisa juga tertular melalui peralatan pakan dan peralatan lainnya yang telah tercemar parasit scabies. Penyakit meningkat terutama pada musim penghujan.

Gejala

Sarcoptes scabiei menyukai bagian tubuh yang jarang rambutnya, misalnya daerah telinga, tumit, sela paha dan ambing.
  1. Hewan terlihat tidak tenang akibat rasa gatal dengan menggaruk atau menggosokkan pada benda keras. Rasa gatal tersebut timbul dari adanya allergen yang merupakan hasil metabolisme Sarcoptes scabiei. Selain itu, adanya aktifitas Sarcoptes scabiei misalnya berpindah tempat, juga dapat menyebabkan gatal.
  2. Rambut rontok dan patah-patah akibat sering menggaruk pada bagian yang gatal. Adanya kerusakan kulit dengan tepi yang tidak merata disertai penebalan kulit (keropeng), kulit bersisik dan diikuti terjadinya reruntuhan jaringan kulit.
  3. Nafsu makan hewan turun, dan pada akhirnya akan diikuti penurunan berat badan sehingga hewan akan tampak kurus. Pada kasus yang berat dapat mengakibatkan kematian.

Pengobatan Penyakit Scabies

  1. Pengobatan dilakukan dengan pemberian Ivermectin dengan cara suntik subcutan. Dosis yang diberikan umunya 1 ml untuk 20 kg bobot kambing. Pemberian dosis injeksi harus dikonsultasikan dengan dokter hewan. Injeksi diulang 10-14 hari kemudian dari injeksi yang pertama. Masa 10-14 hari adalah waktu yang diperlukan untuk sebuah telur tungau Sarcoptes scabiei yang mungkin masih tersisa untuk menetas. Ivomec umumnya dijual dalam kemasan 50 ml/botol.Obat akan tinggal dalam tubuh selama beberapa minggu. Bila pada penyuntikkan pertama penyakit belum sembuh, bisa diberikan dosis pengulangan pada 10-14 hari setelah suntikkan pertama. Perlu diingat bahwa ternak yang diambil susunya perlu hati-hati dalam pemberian ivermectin. Withdrawl time atau masa bebas obat dari ivermectin adalah 30 hari.
  2. Pemberian amitraz untu membasmi parasit tungau juga bisa dipertimbangkan. Obat ini merupakan satu satunya senyawa golongan formaldehid yang digunakan untuk ektoparasit. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat enjima monoamine-oxidase dan sintesis prostaglandin. Amitraz bertindak juga sebagai antagonis dari reseptor oktopamin. Enjima monoamine-oxidase menjadi katalisator pemecahan amin-nemotransmitter di dalam parasit seperti caplak dan tungau. Sedangkan octopamin dapat meningkatkan otot parasit.
  3. Mungkin contoh pengobatan scabies yang terakhir ini sering dijumpai dilapangan, terutama pada peternakan rakyat. Pengobatan parasit tungau menggunakan oli bekas. Caranya adalah oli dioleskan pada daerah atau kulit yang terserang penyakit. Beberapa kasus mungkin bisa saja sembuh dengan cara pengobatan ini. Kemungkinan kesembuhan terjadi karena parasit tidak mendapatkan oxygen yang melanjut dengan anoxia hingga akhirnya parasit mati.

Pengobatan tradisional

Selain pengobatan medis komersial, pengobatan tradisional dapat dilakukan. Beberapa pengobatan tradisional yang pernah kami lakukan
  1. Untuk kasus ringan kami menggunakan oli bekas + belerang + minyak kelapa (minyak goreng), dimasak laku didinginkan
  2. Untuk kasus yang parah kami menggunakan 2 liter minyak goreng + Decis (obat serangga untuk tanaman / insektisida) 50 ml + oli bekas 50 ml. Pada kasus yang parah dimana kudis sudah menyerang seluruh tubuh kambing, ramuan ini diberikan 2 minggu (14 hari sekali). Dalam satu bulan kambing tersebut sembuh total dari kudisnya.
Penelitian lain menggunakan bahan yang berbeda untuk pengobatan tradisional dengan komposisi 97 ml oli bekas + 3 ml cuka 3% + 5 siung bawang merah. Masih banyak variasi bahan lainnya yang dapat dijumpai di internet atau buku.
Sebelum diobati ada baiknya kambing dimandikan dengan sabun sampai bersih. Setelah dimandikan kambing dijemur sampai kering. Ramuan diatas dioleskan atau diaplikasikan pada bagian yang terinfeksi. Hindari kontak dengan mata kambing. Setelah diobati hendaknya kambing diisolasi di kandang tersendiri.
Tentu saja pengobatan dengan Ivomec lebih cepat daripada menggunakan cara tradisional. Namun setidaknya pengobatan tradisional memberikan alternatif untuk menggantikan ketiadaan Ivomec. Untuk kasus ringan, biaya pengobatan tradisional lebih murah dibandingkan Ivomec yang cukup mahal. Selain itu Ivomec memiliki pantangan-pantangan seperti yang telah dijelaskan diatas.

Macam Kudis

  1. Kudis ringan, ditandai dengan bintik-bintik kecil dan keras
  2. Kudis nanah, ditandai bintik-bintik besar yang didalamnya mengantung nanah. Biasa menyerang ambing kambing.
  3. Kudis tebal (kudis keket), menyerang mulai dari telinga dan kaki. Sulit untuk disembuhkan. Pada kasus yang pernah kami jumpai, telinga yang terserang kudis harus dipotong (amputasi).

Pencegahan

Sekalipun terdapat berbagai macam obat mengatasi kudis, mencegah lebih penting daripada mengobati. Beberapa langkah pencegahan yang dilakukan peternak:
  1. Menjaga kebersihan kandang dan peralatan. Bersihkan kandang kambing dari sisa-sisa makanan yang jatuh.
  2. Hindari kambing dari air hujan. Jaga agar kandang tidak lembab.
  3. Menjaga kebersihan kambing dengan memandikan ternak.
  4. Isolasi dan observasi (karantina) kambing yang baru masuk.
  5. Hindari memasukkan ternak terinfeksi kudis.
  6. Segera isolasi dan obati kambing yang terinfeksi.
  7. Menjaga kebutuhan pakan kambing agar tetap terpenuhi. Kambing etawa yang kurang konsumsi pakannya akan mudah terserang penyakit
Demikian beberapa Cara Mengatasi Penyakit Scabies Pada Kambing. Perlu diingat bahwa sebelum menentukan diagnosa bahwa ternak terserang penyakit scabies, sebaiknya pastikan dulu dengan diagnosa laboratorium dengan sampel beruba kerokan kullit pada daerah yang diduga terserang penyakit scabies.

Sosialisasi Penanggulangan Rabies

Dalam rangka kewaspadaan dini dan peningkatan kesadaran masyarakat (Public Awareness),
Bidang keswan Lebong bekerjasama dengan Bidang Keswan Provinsi Bengkulu akan mengadakan
Sosialisasi Rabies pada :

Hari            : Senin, 25 April
Lokasi        : Balai Desa Talang Kerinci, Kec Bingin Kuning
Waktu         : Jam 11.00 s/d selesai
Peserta        : Masyarakat Desa Talang Kerinci

CP : drh. Yudi Yurnalis dan drh Ferdi Ferdian

Jadwal vaksinasi Rabies bulan April

Dalamm rangka pencegahan penyakit rabies Bidang kesehatan hewan Dinas Perikanan dan Peternakan akan melakukan vaksinasi massal dengan jadwal sebagai berikut :

Hari : Jum,at 22 April 2016

1. Desa Nangai Tayau                Jam 09.00 s/d 10.00

2. Desa Nangai Tayau I              Jam 10.00 s/d 11.00

1. Desa Sungai Gerong                Jam 09.00 s/d 10.00
2. Desa Sukau rajo                       Jam 10.00 s/d 11.00

Hari : Sabtu, 23 April 2016

1. Kel. Embong Panjang                Jam 09.00 s/d 10.00
2. Desa Sukadamai                        Jam 10.00 s/d 11.00

1. Desa Tanjung Bungai II                Jam 09.00 s/d 10.00
2. Desa Tanjung Bungai I                  Jam 10.00 s/d 11.00

Tim Vaksinator : drh. Yudi Yurnalis, Suzi Villianti, S.Pt, dkk